Wartatrans.com, BANDUNG – Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, atas langkah kenegaraan dalam mengambil alih dan memikul tanggung jawab penuh terhadap penugasan proyek Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) serta penugasan strategis lainnya di sektor transportasi nasional.
Ketua Umum SPKA, Edi Suryanto, menyebut keputusan Presiden tersebut mencerminkan kesungguhan negara dalam memastikan keberlanjutan pembangunan nasional, khususnya di sektor perkeretaapian. Menurutnya, langkah itu menunjukkan orientasi pemerintah terhadap kemanfaatan jangka panjang bagi rakyat sekaligus penguatan kedaulatan bangsa dalam pengelolaan aset strategis nasional.

“Bagi insan perkeretaapian, momentum ini menjadi turning point penting bagi kebangkitan sektor transportasi nasional. SPKA bersama manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengoptimalkan perhatian pemerintah serta meningkatnya sorotan positif publik terhadap perusahaan,” ujar Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/11).
Edi menegaskan bahwa dukungan penuh pemerintah harus menjadi energi bagi seluruh insan KAI untuk memperkuat fondasi bisnis, mengoptimalkan investasi, dan mempercepat pembenahan sarana serta prasarana perkeretaapian nasional. Ia menyebut komitmen tersebut bukan hanya tanggung jawab profesional, melainkan juga panggilan moral untuk menjaga dan merawat “rumah besar” perkeretaapian Indonesia.
Sejalan dengan semangat reformasi kelembagaan, SPKA akan terus menjalin komunikasi aktif dengan kementerian dan lembaga terkait guna memperkuat tata kelola sektor perkeretaapian. SPKA juga mendorong pengelolaan sektor ini agar semakin profesional dan berbasis prinsip good governance, khususnya dalam aspek IMO, TAC, serta pengelolaan ruang milik jalan (Rumija) dan ruang manfaat jalan (Rumaja).
Langkah kenegarawanan Presiden Prabowo dinilai menunjukkan kepemimpinan yang tegas, hadir, dan bertanggung jawab, khususnya dalam menata ulang penugasan strategis perkeretaapian agar berorientasi pada kepentingan nasional, memberikan perlindungan bagi pekerja dan pengguna jasa, serta memastikan keberlanjutan pembangunan transportasi massal yang berkeadilan.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perkeretaapian Indonesia, SPKA juga menggelar ziarah ke makam Pahlawan Nasional sekaligus Direktur Utama pertama KAI, Ir. H. Djuanda, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa kemajuan KAI hari ini tidak lepas dari fondasi yang diletakkan para pendahulu.
“Melalui kegiatan ini, kami meneguhkan komitmen untuk menjaga warisan sejarah, mendukung pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan transportasi kereta api yang profesional dan berorientasi pada pelayanan publik, serta membangun hubungan konstruktif dengan seluruh pemangku kepentingan,” kata Edi menambahkan.
SPKA meyakini langkah Presiden Prabowo dalam mengambil alih penugasan proyek KCIC dan sektor strategis lainnya akan menjadi awal kebangkitan perkeretaapian nasional yang berdaulat, maju, dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia.(****)









