Menu

Mode Gelap
IPC TPK Perbarui Tiga Sertifikasi ISO untuk Perkuat Standar Mutu, Lingkungan, dan K3 Jadwal KRL Jogja–Solo untuk 15–16 November 2025 KA Joglosemarkerto, Kereta Api Konektivitas Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta KA Joglosemarkerto Paling Diburu, Ini 10 Kereta Api dengan Penumpang Terbanyak Sepanjang 2025 Warga Sampaikan Apresiasi Kepada Pamapta, Aduannya Ditindaklanjuti dengan Cepat Pastikan Kelaikan Jelang Nataru, Ditjen Hubla Periksa 9 Kapal Penumpang di Manado, Bitung, dan Kupang

KABIN

Hadapi Prediksi Cuaca Ekstrem dan Lanina pada Libur Nataru, Airnav-BMKG Koodinasi Intens

badge-check


					Jajaran Direksi Airnav Perbesar

Jajaran Direksi Airnav

Wartatrans.com, BANDUNG – Hadapi prediksi cuaca ekstrem dan akan adanya lanina pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Airnav Indonesia berkoordinasi intens dengan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG).

Direktur Operasi AirNav Indonesia Setio Anggoro menyampaikan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi, bila kemungkinan ada kondisi yang tidak diinginkan. Tentu demi keselamatan penerbangan.

“Kami dan BMKG setiap pagi melakukan komunikasi dan koordinasi membaca prediksi cuaca di hari tersebut,” ungkap Setio di Bandung, Rabu (12/11/2025) malam.

Pihaknya memngingatkan juga Maskapai penerbangan agar ekstra waspada terhadap kemungkinan adanya cuaca ekstrem pada sejumlah wilayah, menjelang liburan Nataru.

Berdasarkan perkiraan, cuaca ekstrem saat ini yang wajib diwaspadai ada pada Desember 2025 hingga Januari 2026 bergeser ke Sulawesi dan sebagian di Kalimantan.

Cuaca ekstrem pada sejumlah wilayah itu bertepatan dengan puncak arus libur Nataru, yang diperkirakan terjadi  19–20 Desember 2025. Kemudian puncak arus balik diprediksi pada 3–4 Januari 2026.

“Selama masa itu, intensitas penerbangan harian pada seluruh bandara diperkirakan mencapai 4.300 hingga mendekati 5.000 pergerakan,” ujar dia.

Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia, Capt. Nurcahyo mengatakan, AirNav juga meningkatkan pengawasan terhadap faktor risiko yang tidak hanya pada periode Nataru namun secara keseluruhan.

“Seperti abu vulkanik, balon udara dan layang-layang liar, serta satwa liar di sekitar bandara,” katanya.

Selain itu, keamanan siber diperkuat melalui Security Operation Center (SOC) dan CSIRT yang siaga selama 24 jam setiap harinya, termasuk berbagi informasi ancaman dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).

“AirNav memastikan seluruh layanan navigasi di 302 unit pelayanan dari Sabang hingga Merauke berada dalam kondisi siaga penuh untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat. Intinya, ruang udara dijaga, sistem dijaga, dan manusia di dalamnya juga dijaga,” imbuhnya. (omy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Citilink Bersama BCA Hadirkan Program Kolaborasi Loyalitas Pelanggan

13 November 2025 - 17:55 WIB

Hasil RUPSLB Garuda: Setujui Penambahan Modal RP23,67 Triliun

13 November 2025 - 11:13 WIB

AirNav Optimalkan INMC, Siap Layani Kenaikan Penerbangan di Libur Nataru

13 November 2025 - 05:17 WIB

Ditjen Hubud Gelar Workshop Kerja Sama Luar Negeri

7 November 2025 - 10:58 WIB

Mulai 12 November, Operasional Penerbangan Domestik Citilink di Terminal 1C Bandara Soetta

5 November 2025 - 14:37 WIB

Trending di KABIN