BT, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta memberikan klarifikasi terkait insiden penumpang yang diminta keluar dari area Stasiun Cikarang pada Rabu (29/10) dini hari. Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial dan memicu reaksi publik, khususnya terkait perlakuan terhadap kelompok rentan.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyampaikan bahwa pihaknya telah menelusuri kejadian tersebut secara internal. Ia menyesalkan tindakan petugas keamanan yang dinilai kurang berempati.

“Kami memastikan seluruh penumpang yang memiliki tiket resmi berhak mendapatkan pelayanan yang layak. Apabila ada tindakan petugas di lapangan yang tidak sesuai prosedur, KAI akan melakukan pembinaan dan evaluasi agar hal serupa tidak terulang kembali,” ujar Ixfan dalam keterangan resminya, Selasa (4/11/2025).
Ia menegaskan bahwa meski sterilisasi area stasiun di luar jam operasional adalah bagian dari prosedur, pendekatan yang digunakan harus tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Petugas, katanya, harus bersikap humanis, terutama terhadap lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
“Petugas di lapangan kami ingatkan untuk selalu mengutamakan sikap humanis, tanggap, dan empati. Lansia, ibu hamil, dan anak-anak justru menjadi prioritas pelayanan, bukan sebaliknya,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, KAI Daop 1 Jakarta telah melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap petugas terkait. Selain itu, KAI akan:
1. Menyesuaikan SOP sterilisasi agar lebih fleksibel pada kondisi tertentu.
2. Memberikan pelatihan ulang kepada petugas keamanan dan pelayanan pelanggan.
3. Menyiagakan petugas pada jam nonoperasional untuk memantau kenyamanan penumpang.
KAI menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan transportasi yang inklusif, aman, dan nyaman. Masyarakat juga diimbau untuk menyampaikan masukan melalui Contact Center 121 atau WhatsApp 08111-2111-121.
“Kritik dan masukan kami jadikan bahan evaluasi untuk perbaikan berkelanjutan,” tutup Ixfan.(****)









