Menu

Mode Gelap
Kenali Modus Penipuan Tiket Online! DAMRI Ajak Pelanggan Jaga Keamanan Transaksi Jelang Akhir Tahun Kondisi Pengungsi Memprihatinkan, Mualem Sebut Ada Korban Tewas karena Kelaparan Journalist Club (JC) Mendesak Pemerintah Tetapkan Bencana Nasional untuk Banjir dan Longsor di Sumatera KAI Wisata Dukung Penyelenggaraan Lawang Sewu Short Film Festival 2025 Masuki Musim Penghujan, KCIC Pastikan Keselamatan Lewat Sensor Cuaca Real-Time di Jalur Whoosh Update Korban Banjir Aceh Tamiang: 52 Tewas dan Ratusan Ribu Kehilangan Rumah

PERON

Masuki Musim Penghujan, KCIC Pastikan Keselamatan Lewat Sensor Cuaca Real-Time di Jalur Whoosh

badge-check


					Masuki Musim Penghujan, KCIC Pastikan Keselamatan Lewat Sensor Cuaca Real-Time di Jalur Whoosh Perbesar

Wartatrans.com, JAKARTA – Memasuki musim hujan yang diperkirakan berlangsung intens pada penghujung tahun, PT KCIC memastikan operasional Whoosh tetap berjalan aman melalui sistem keselamatan berbasis teknologi tinggi yang telah diterapkan sejak awal layanan.

Sistem ini memantau kondisi cuaca dan lintasan secara real-time, termasuk melalui rainfall alarm yang menjadi bagian penting dalam pengendalian perjalanan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan bahwa KCIC mengoperasikan 12 sensor curah hujan yang tersebar mulai dari Stasiun Halim hingga Stasiun Karawang. Sensor-sensor ini mengukur debit hujan setiap jam dan mengirimkan data otomatis ke pusat kendali operasi.

“Jika sensor mencatat curah hujan yang mencapai nilai tertentu, alarm akan aktif dan sistem langsung memberikan instruksi pengamanan,” ujar Eva.

Dalam operasionalnya, ketika intensitas hujan mulai menyentuh sekitar 25 mm per jam, petugas operasi akan meningkatkan pengawasan terhadap kondisi lintasan. Jika hujan meningkat hingga sekitar 60 mm per jam, sistem akan otomatis membatasi kecepatan kereta menjadi 120 km/jam. Pada kondisi hujan lebat dengan debit mencapai sekitar 80 mm per jam, kecepatan Whoosh akan dibatasi lebih jauh hingga 45 km/jam untuk memastikan perjalanan tetap aman.

Seluruh data sensor terhubung dengan Centralized Traffic Control (CTC) yang menetapkan batas kecepatan secara otomatis. Bila satu sensor mengeluarkan alarm, pembatasan kecepatan akan diterapkan pada area di antara sensor tersebut dan sensor terdekat berikutnya di kedua arah jalur. Mekanisme ini memastikan kereta melintas dalam kondisi aman, terutama karena hujan lebat dapat mempengaruhi jarak pandang masinis maupun membawa benda asing ke area jalur.

“Dengan instruksi tersebut, masinis akan menurunkan kecepatan sesuai batas yang ditetapkan. Apabila batas kecepatan terlampaui, sistem Automatic Train Protection (ATP) akan aktif dan menghentikan kereta secara otomatis demi keselamatan,” jelas Eva.

Ketika curah hujan mulai turun dan debitnya kembali mencapai sekitar 20 mm per jam atau lebih rendah selama periode tertentu, barulah kecepatan dapat dinaikkan kembali secara bertahap. Peningkatan kecepatan ini hanya dapat dilakukan setelah petugas prasarana melakukan pengawasan maupun pemeriksaan lapangan dan memastikan lintasan dalam kondisi aman. Selain itu, sistem juga harus mengeluarkan notifikasi penormalan sebelum pembatasan dicabut sepenuhnya.

Eva menegaskan bahwa seluruh prosedur tersebut merupakan bagian dari sistem keselamatan canggih yang telah diterapkan KCIC sejak awal operasional Whoosh.

“Seluruh perangkat, sensor, dan sistem pengendali otomatis ini bekerja bersama untuk menjaga keselamatan penumpang. Dengan teknologi ini, Whoosh dapat tetap beroperasi secara aman dan terkendali meskipun cuaca berubah-ubah,” tutupnya.(****)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

KAI Daop 1 Jakarta Perketat Keselamatan Jalur KA Sepanjang 2025, Sterilisasi Aset hingga Tutup 40 Perlintasan Ilegal

6 Desember 2025 - 09:10 WIB

Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru 24 Desember 2025

5 Desember 2025 - 20:24 WIB

Sambut Nataru, KAI Daop 1 Jakarta Gelar Pembinaan Petugas Posko Libatkan Railfans dan Mahasiswa

5 Desember 2025 - 20:17 WIB

Menhub Dudy Sebut 119,5 Juta Orang Berpotensi Bepergian pada Libur Nataru

5 Desember 2025 - 19:46 WIB

KAI Divre III Palembang Siagakan 36 Tenaga Ekstra Amankan Titik Rawan Selama Nataru 2025/2026

5 Desember 2025 - 18:25 WIB

Trending di PERON