Wartatrans.com, CIREBON – PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Nonpetikemas, sebagai bagian dari Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT), berkomitmen memperkuat penerapan operasional ramah lingkungan di Pelabuhan, salah satunya di Cirebon.
Terutama pada aktivitas bongkar muat batubara yang menjadi pasokan utama bagi kebutuhan industri di wilayah Cirebon dan sekitarnya.

“Upaya ini dilakukan untuk memastikan kegiatan logistik berlangsung bersih, terkontrol, serta minim gangguan bagi masyarakat sekitar,” jelas Hari Priyatna, Branch Manager PTP Nonpetikemas Cabang Cirebon, Jumat (14/11/2025).
PTP Nonpetikemas cabang Cirebon yang terletak di Cirebon melayani berbagai macam komoditi curah kering, curah cair, dan general cargo.
Komoditi curah kering antara lain batubara, pasir, clinker, semen, dan gypsum. Komoditi curah cair seperti RBD olien atau minyak sawit, CPO, biosolar, dan aspal.
“Sedangkan untuk general cargo, komoditi yang dihandle adalah heavy equipment, project cargo, pipa, dan sebagainya,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, PTP Nonpetikemas Cabang Cirebon menerapkan pengendalian debu berlapis, mulai dari pemasangan nozzle spray mist pada kapal, penutupan terpal pada truk pengangkut segera setelah muat di truk, hingga penyiraman dan pembilasan setiap kendaraan sebelum keluar pelabuhan untuk memastikan tidak ada residu batubara yang terbawa ke luar area operasional.
Jalur-jalur operasional juga disiram rutin menggunakan water tank agar permukaan jalan tetap lembap dan tidak memicu debu.
Selain itu, area yang berbatasan dengan permukiman warga dilengkapi jaring pelindung setinggi 12 meter dengan spray nozzle untuk menangkap partikel debu agar tidak menyebar lebih jauh.
“Kami memastikan setiap aktivitas bongkar muat berjalan dengan standar pengendalian debu yang ketat. Fokus kami adalah menjaga lingkungan tetap bersih dan memastikan aktivitas pelabuhan tidak mengganggu masyarakat,” ujar dia.
Dari sisi kinerja, PTP Nonpetikemas Cabang Cirebon mencatat tren throughput yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Hingga Oktober 2025, aktivitas bongkar muat mengalami kenaikan terutama pada komoditas curah kering seperti jagung, batubara, tanah liat, pasir, dan pasir kuarsa seiring meningkatnya permintaan industri.
Realisasi throughput cabang mencapai 3,2 juta ton hingga Oktober 2025, lebih tinggi dibanding periode yang sama pada 2024 yang berada di angka 2,9 juta ton, menunjukkan tren pertumbuhan sekitar 7%.
Kinerja operasional Ton/Ship/Day (T/S/D) turut menunjukkan performa yang solid. Hingga Oktober 2025, produktivitas bongkar muat mencapai 2.705,93 T/S/D, melampaui target s/d oktober 2025 sebesar 2.468 T/S/D, atau lebih tinggi 8,85 %.
Capaian ini menegaskan ritme produksi yang efisien dan konsisten, sekaligus menjadi faktor pendorong utama peningkatan throughput cabang sepanjang tahun.
PTP Nonpetikemas menegaskan bahwa konsistensi dalam pengendalian lingkungan dan peningkatan kinerja operasional akan terus dilakukan sebagai bagian dari komitmen perusahaan menjaga keberlanjutan usaha serta memastikan hubungan harmonis dengan masyarakat di sekitar pelabuhan. (omy)









