BT, Jakarta – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat lonjakan signifikan jumlah wisatawan mancanegara pengguna Kereta Cepat Whoosh. Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, tercatat 335.681 penumpang asing, naik 65,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 203.071 penumpang.
Sejak mulai beroperasi pada Oktober 2023, layanan Kereta Cepat Whoosh telah digunakan oleh 600.958 wisatawan asing. Peningkatan ini menunjukkan peran Whoosh yang semakin vital dalam mendukung pertumbuhan pariwisata nasional serta memperkuat konektivitas antara Jakarta dan Bandung.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengatakan peningkatan tersebut menandakan semakin kuatnya posisi Whoosh sebagai ikon transportasi modern Indonesia.
“Lonjakan penumpang asing menjadi bukti bahwa Whoosh tidak hanya berperan sebagai moda transportasi cepat, tetapi juga sebagai wajah baru pariwisata Indonesia di mata dunia. Wisatawan mancanegara kini dapat menikmati perjalanan yang aman, cepat, dan nyaman antara Jakarta dan Bandung,” ujar Eva.
Berdasarkan data KCIC, Malaysia menjadi pasar terbesar dengan 264.569 penumpang atau 44,02% dari total wisatawan asing pengguna Whoosh. Disusul Singapura sebanyak 68.470 penumpang (11,39%), Tiongkok 53.892 penumpang (8,97%), Jepang 28.881 penumpang (4,81%), dan Korea Selatan 19.729 penumpang (3,28%).
Sebagian besar wisatawan tersebut menggunakan Whoosh untuk keperluan wisata maupun perjalanan bisnis di kawasan Jakarta dan Bandung.
KCIC terus memperkuat kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pemerintah daerah, serta pelaku industri wisata dalam mengembangkan potensi pariwisata di sepanjang jalur Whoosh. Melalui berbagai kegiatan seperti pameran, layanan Whoosh Group Reservation, dan familiarization trip bagi agen perjalanan serta media internasional, KCIC aktif memperkenalkan potensi wisata di Bandung Raya dan Jakarta kepada pasar global.
Sebagai bagian dari komitmen memperluas akses layanan, KCIC kini tengah menyiapkan kanal penjualan tiket Whoosh untuk pasar internasional. Kerja sama dengan sejumlah platform daring di Asia Tenggara dan kawasan global tengah difinalisasi, dan ditargetkan mulai dapat diakses awal tahun 2026.
“Langkah ini merupakan bagian dari strategi KCIC dalam memperkuat konektivitas global dan mendukung pertumbuhan wisata lintas negara. Kami ingin memastikan wisatawan dari berbagai belahan dunia dapat mengakses layanan Whoosh dengan mudah dan nyaman,” jelas Eva.
KCIC optimistis jumlah wisatawan mancanegara akan terus meningkat seiring dengan semakin dikenalnya Whoosh di kancah internasional.
“Dengan layanan cepat, efisien, dan berkelas dunia, Whoosh siap menjadi bagian penting dalam pertumbuhan pariwisata nasional dan ekonomi kreatif Indonesia,” tutup Eva.(****)









