Menu

Mode Gelap
IPC TPK Perbarui Tiga Sertifikasi ISO untuk Perkuat Standar Mutu, Lingkungan, dan K3 Jadwal KRL Jogja–Solo untuk 15–16 November 2025 KA Joglosemarkerto, Kereta Api Konektivitas Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta KA Joglosemarkerto Paling Diburu, Ini 10 Kereta Api dengan Penumpang Terbanyak Sepanjang 2025 Warga Sampaikan Apresiasi Kepada Pamapta, Aduannya Ditindaklanjuti dengan Cepat Pastikan Kelaikan Jelang Nataru, Ditjen Hubla Periksa 9 Kapal Penumpang di Manado, Bitung, dan Kupang

ANJUNGAN

IPC TPK Perluas Jaringan Ekspor, Perkuat Konektivitas Maritim ke Vietnam

badge-check


					Proses keberangkatan MV Feng Hai 98 meninggalkan Terminal 3 IPC TPK Tanjung Priok.foto istimewa/IPC TPK Perbesar

Proses keberangkatan MV Feng Hai 98 meninggalkan Terminal 3 IPC TPK Tanjung Priok.foto istimewa/IPC TPK

BT, Jakarta – IPC TPK terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat konektivitas maritim Indonesia dengan kawasan Asia Tenggara. Melalui kolaborasi strategis dengan tiga pelayaran internasional, IPC TPK kini menghadirkan tiga layanan direct call yang menghubungkan Terminal Operasi 3 Pelabuhan Tanjung Priok langsung ke pelabuhan-pelabuhan utama di Vietnam.

Kapal MV Feng Hai 98 milik Iran Shipping Line resmi sandar (31/10) di Terminal Operasi 3 IPC TPK Tanjung Priok sebagai bagian dari pembukaan layanan baru direct call to Hai Phong, Vietnam. Dalam pelayaran perdananya, kapal ini dilayani sebanyak 395 boks petikemas untuk kegiatan bongkar dan muat. Rute yang ditempuh kapal tersebut meliputi Jakarta – Port Klang – Hai Phong – Jakarta.

“Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen IPC TPK dalam mendukung peningkatan ekspor nasional, khususnya ke Vietnam yang tengah tumbuh pesat sebagai pusat industri dan logistik Asia Tenggara,” ujar Pramesti Wulandary, Corporate Secretary IPC TPK, dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).

Sepanjang tahun 2025, IPC TPK telah menggandeng tiga mitra pelayaran internasional untuk memperkuat jaringan ekspor menuju kawasan ini, yaitu KM HT Progress dari FIAS Shipping Line dengan tujuan Bangkok dan Vietnam, MV Alvan dari HDAS Co bekerja sama dengan agen Karana Line, dan MV Feng Hai 98 dari Iran Shipping Line dengan tujuan akhir Hai Phong, Vietnam. Kehadiran layanan-layanan ini tidak hanya memperluas jangkauan logistik nasional, tetapi juga memberikan efisiensi waktu dan biaya bagi pelaku ekspor Indonesia.

Dalam konteks yang lebih luas, Pemerintah Indonesia dan Vietnam menargetkan nilai perdagangan bilateral mencapai USD 18 miliar (setara Rp 294,1 triliun) pada tahun 2028. Kolaborasi ini menjadi langkah penting menuju kemitraan strategis yang semakin komprehensif antara kedua negara. Hai Phong sendiri dikenal sebagai kota pelabuhan strategis di Vietnam Utara yang menjadi pionir dalam pengembangan logistik hijau dan berkelanjutan. Berdasarkan data Vietnam.vn, kota ini bertumpu pada tiga pilar utama: industri-teknologi, pelabuhan-logistik, dan pariwisata-perdagangan.

“Kerja sama ini menjadi fondasi penting untuk memperluas akses pasar ekspor Indonesia ke Asia Tenggara. Dengan layanan direct call, rantai pasok bisa lebih efisien, kompetitif, dan memberi nilai tambah bagi pelaku usaha nasional. Melalui kolaborasi dengan berbagai pelayaran internasional, IPC TPK berupaya memastikan pelabuhan Indonesia menjadi simpul penting dalam jaringan perdagangan Asia Tenggara” tutup Pramestie.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

IPC TPK Perbarui Tiga Sertifikasi ISO untuk Perkuat Standar Mutu, Lingkungan, dan K3

14 November 2025 - 22:11 WIB

Pastikan Kelaikan Jelang Nataru, Ditjen Hubla Periksa 9 Kapal Penumpang di Manado, Bitung, dan Kupang

14 November 2025 - 16:18 WIB

Danantara Tinjau Fasilitas KM Kelud, Apresiasi Transformasi PELNI

14 November 2025 - 16:08 WIB

Jelang Nataru, Kapal di Pelabuhan Banyuwangi Diujipetik

14 November 2025 - 05:44 WIB

Hadapi Libur Nataru, ASDP Siapkan Integrasi Layanan

13 November 2025 - 19:50 WIB

Trending di ANJUNGAN