Menu

Mode Gelap
IPC TPK Perbarui Tiga Sertifikasi ISO untuk Perkuat Standar Mutu, Lingkungan, dan K3 Jadwal KRL Jogja–Solo untuk 15–16 November 2025 KA Joglosemarkerto, Kereta Api Konektivitas Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta KA Joglosemarkerto Paling Diburu, Ini 10 Kereta Api dengan Penumpang Terbanyak Sepanjang 2025 Warga Sampaikan Apresiasi Kepada Pamapta, Aduannya Ditindaklanjuti dengan Cepat Pastikan Kelaikan Jelang Nataru, Ditjen Hubla Periksa 9 Kapal Penumpang di Manado, Bitung, dan Kupang

PERON

KAI Hadirkan Kios UMKM di Stasiun Cipeundeuy, Dorong Ekonomi Warga Sekitar

badge-check


					KAI Hadirkan Kios UMKM di Stasiun Cipeundeuy, Dorong Ekonomi Warga Sekitar Perbesar

Wartatrans.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi lokal melalui pemanfaatan ruang publik di lingkungan stasiun.

Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah hadirnya area kios UMKM dan foodcourt lokal di Stasiun Cipeundeuy, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang resmi beroperasi sejak 1 November 2025.

Stasiun Cipeundeuy yang berada di Kecamatan Malangbong, pada ketinggian +772 mdpl, dikenal sebagai titik pemberhentian wajib seluruh kereta api lintas Bandung–Banjar untuk pemeriksaan sistem pengereman. Kini, waktu henti sekitar 10 menit di stasiun ini tidak hanya digunakan untuk keperluan teknis, tetapi juga menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa pengoperasian kios UMKM di stasiun tersebut merupakan bentuk sinergi antara pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.

“Selain berfungsi vital untuk keselamatan perjalanan, Cipeundeuy kini menjadi ruang ekonomi baru bagi warga sekitar. Para penumpang dapat menikmati kuliner lokal sambil menunggu proses pemeriksaan kereta,” ujar Anne, Ahad (9/11/2025).

Berbagai produk khas Garut seperti dodol, keripik, dan kopi pegunungan kini tersedia di kios-kios UMKM yang tertata rapi di sisi timur stasiun. Program ini juga sejalan dengan komitmen KAI dalam menjalankan prinsip Sustainability for a World Class Operator, terutama dalam aspek sosial dan dukungan terhadap pelaku usaha kecil di sekitar jalur kereta.

Ibu Eneng (40), salah satu pelaku UMKM yang kini berjualan di area kios, mengaku keberadaan fasilitas tersebut membawa perubahan besar.

“Dulu kami hanya bisa berjualan di luar pagar stasiun dan kadang sepi. Sekarang setelah difasilitasi KAI, penumpang banyak yang mampir beli kopi atau oleh-oleh. Rasanya seperti ikut jadi bagian dari perjalanan mereka,” ucapnya.

Rata-rata lebih dari 2.000 penumpang singgah di Stasiun Cipeundeuy setiap bulan. Stasiun ini dilalui oleh lebih dari 30 perjalanan KA penumpang dan barang, seperti KA Lodaya, KA Turangga, KA Argo Wilis, dan KA Serayu. Keberadaan kios UMKM diharapkan dapat meningkatkan potensi ekonomi lokal sekaligus memberikan nilai tambah bagi pengalaman pelanggan selama perjalanan.

“Cipeundeuy adalah contoh bagaimana stasiun kecil bisa memberi dampak besar, berfungsi untuk menjaga keselamatan perjalanan KA, dan juga memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” tutup Anne.(****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jadwal KRL Jogja–Solo untuk 15–16 November 2025

14 November 2025 - 22:02 WIB

KA Joglosemarkerto, Kereta Api Konektivitas Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta

14 November 2025 - 19:30 WIB

KA Joglosemarkerto Paling Diburu, Ini 10 Kereta Api dengan Penumpang Terbanyak Sepanjang 2025

14 November 2025 - 18:53 WIB

Tingkatkan Layanan, KAI Daop 1 Jakarta Tinggikan Peron 2 Stasiun Sukabumi

14 November 2025 - 14:55 WIB

Menko AHY: Kereta Api Jadi Tulang Punggung Konektivitas Nasional, KAI Perkuat Solusi Logistik Terintegrasi

14 November 2025 - 11:27 WIB

Trending di PERON