Wartatrans.com, ACEH TAMIANG – Banjir besar yang melanda seluruh wilayah Aceh Tamiang menyebabkan lumpuhnya layanan kesehatan, termasuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang, Aceh.
Dalam video yang dibagikan warga pada Rabu (3/12/2025), tampak jelas bahwa fasilitas vital tersebut tidak dapat beroperasi sama sekali.

“Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tamiang masih jauh dari kata bisa beroperasi. Masih banyak parkir-parkir mobil. Mohon untuk pihak-pihak terkait agar bisa memberikan perhatian karena fasilitas kesehatan adalah salah satu fasilitas yang amat vital dalam kondisi seperti saat sekarang ini,” ujar warga dalam video dikutip dari Instagram Fikri @krifik_talas.
Fikri juga menyampaikan keprihatinan karena tidak diketahui ke mana para pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit itu dievakuasi.
Terlihat kondisi halaman rumah sakit dipenuhi lumpur sisa banjir dan area dipenuhi oleh mobil yang parkir. Banjir sebelumnya juga merendam bangunan rumah sakit.
Mobil parkir tampak tidak beraturan, terlihat ada ambulans. Ada beberapa tempat tidur pasien juga terdapat di luar halaman rumah sakit.
Tampak kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD) sepi, dan tampak kursi terbalik tidak beraturan. Di sekitaran rumah sakit kini dipenuhi oleh para pengungsi dan tenda-tenda darurat.
Warga meminta perhatian dari pihak berwenang untuk segera memulihkan fungsi rumah sakit sebagai fasilitas vital, khususnya di tengah darurat bencana seperti saat ini.

Sementara itu, berdasarkan data terbaru dari Posko Terpadu Penanganan Banjir Aceh Tamiang per Rabu (3/12) pukul 21.00 WIB, seluruh 12 kecamatan di kabupaten ini terdampak banjir. Jumlah pengungsi tercatat mencapai 278.079 jiwa, dengan 42 korban meninggal dunia dan 3 luka-luka. Sebanyak 2.779 rumah mengalami kerusakan, 193 di antaranya rusak berat.
Sarana pendidikan, kesehatan, dan ibadah juga turut terdampak. Tiga fasilitas pendidikan dan dua rumah ibadah dilaporkan rusak berat. Satu jembatan dilaporkan putus, mengganggu akses ke beberapa wilayah.
Hingga kini, data kerusakan untuk fasilitas kesehatan dan pendidikan masih dalam proses pendataan. Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan segera menindaklanjuti penanganan darurat, terutama untuk pemulihan fasilitas kesehatan dan distribusi bantuan bagi para pengungsi.(****)










