Menu

Mode Gelap
IPC TPK Perbarui Tiga Sertifikasi ISO untuk Perkuat Standar Mutu, Lingkungan, dan K3 Jadwal KRL Jogja–Solo untuk 15–16 November 2025 KA Joglosemarkerto, Kereta Api Konektivitas Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta KA Joglosemarkerto Paling Diburu, Ini 10 Kereta Api dengan Penumpang Terbanyak Sepanjang 2025 Warga Sampaikan Apresiasi Kepada Pamapta, Aduannya Ditindaklanjuti dengan Cepat Pastikan Kelaikan Jelang Nataru, Ditjen Hubla Periksa 9 Kapal Penumpang di Manado, Bitung, dan Kupang

NASIONAL

Terima Gelar Pahlawan Nasional, 10 Ahli Waris Bersyukur

badge-check


					Presiden Prabowo saat serahkan gelar Pahlawan Nasional kepada ahli waris Perbesar

Presiden Prabowo saat serahkan gelar Pahlawan Nasional kepada ahli waris

 

Wartatrans.com, JAKARTA – Suasana haru menyelimuti Istana Negara. Para ahli waris dari sepuluh tokoh bangsa yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto, tampak haru dan khidmat saat nama-nama orang yang mereka cintai disebut satu per satu.

Di tengah upacara yang khidmat, rasa bangga dan syukur berpadu dengan kenangan perjuangan tak lekang oleh waktu, yang dilakukan keluarga mereka.

Marsini, kakak dari almarhumah Marsinah, tidak dapat menyembunyikan rasa haru saat menerima gelar pahlawan nasional bagi adiknya.

Dia pun mengucapkan rasa syukur kepada Presiden Prabowo dan seluruh pihak yang telah menghargai perjuangan Marsinah.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo, terima kasih sebesar-besarnya anugerah yang diberikan untuk adik saya Marsinah. Saya tidak menyangka, Marsinah jadi orang besar, bahkan membanggakan seluruh Indonesia, khususnya Nganjuk. Nganjuk punya pahlawan nasional sekarang ini,” tutur Marsini, Senin (10/11/2025).

Marsinah, buruh perempuan asal Desa Nglundo, Nganjuk, dikenal sebagai simbol keberanian moral dalam memperjuangkan hak-hak pekerja dan kemanusiaan.

Dia tumbuh dalam keluarga petani sederhana, namun idealismenya yang teguh menjadikannya ikon perjuangan rakyat kecil.

“Terima kasih adikku Marsinah, kau telah membawa keponakanmu, adikmu, saya, dan yang mendampingi saya bisa di Istana Presiden,” tuturnya.

Hadir pula Dimyati Muhammad, keturunan keempat dari ulama besar Syaikhona Muhammad Kholil.

Dengan penuh rasa syukur, dia menerima penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk leluhurnya yang dikenal sebagai peletak dasar semangat nasionalisme berbasis keimanan.

“Syaikhona Kholil semasa hidupnya sudah banyak berjuang untuk memajukan pendidikan, terutama pendidikan agama Islam. Beliau adalah pencetus Hubbul Wathan Minal Iman,” ujar Dimyati.

Dia menegaskan bahwa keluarga besar merasa bahagia dan berterima kasih atas apresiasi pemerintah yang telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil.

Dimyati berharap, penghargaan ini membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Semoga ini juga bermanfaat kepada rakyat Indonesia secara umum, tidak hanya bagi keluarga kami karena Syaikhona Kholil sudah bukan milik keluarga tapi milik bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, putri sulung Presiden ke-2 RI, Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau Mbak Tutut, turut hadir dalam penganugerahan tersebut.

“Masyarakat Indonesia itu kan macam-macam ya. Ada yang pro, ada yang kontra, itu wajar-wajar saja. Yang penting kita melihat apa yang telah dilakukan oleh Bapak saya dari muda sampai beliau wafat — itu semua perjuangannya untuk bangsa dan negara, dan masyarakat Indonesia,” katanya.

Dia menambahkan, keluarga besar Soeharto akan mengungkapkan rasa syukur dengan berziarah dan berdoa.

“Kita ziarah ke makam Bapak, kita berzikir ke sana, kita bersyukur kepada Allah SWT. Semuanya itu kalau Allah tidak mengizinkan juga tidak akan terjadi,” katanya penuh takzim.

Dari keluarga besar Sarwo Edhie Wibowo, hadir Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang turut menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi sang kakek, Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.

“Kami keluarga besar Sarwo Edhie Wibowo mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden Prabowo dan pemerintah, yang telah menganugerahkan anugerah pahlawan nasional ini. Ini adalah sebuah kehormatan yang luar biasa atas jasa dan pengabdian beliau sebagai seorang prajurit yang kemudian menjadi salah satu tokoh Baret Merah,” papar AHY.

AHY menyampaikan bahwa penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo menjadi pengingat bagi keluarga besar untuk terus melanjutkan nilai-nilai perjuangan dan pengabdian beliau.

Dia juga menambahkan bahwa Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono turut menyampaikan penghargaan kepada negara dan Presiden Prabowo Subianto, mengingat Pak Sarwo Edhie dahulu adalah Gubernur Akademi Militer yang mendidik dua putra terbaik bangsa tersebut.

“Beliau menjadi Gubernur Akademi Militer cukup lama yang kemudian mencetak dua putra terbaik bangsa, Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono,” tutup AHY. (omy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

CGR Tolak Bantuan Terbitkan Buku Dari Pemda DKI Karena Malu Sama Belanda

14 November 2025 - 08:06 WIB

Indonesia dan Arab Saudi Berkomitmen Sukseskan Haji 2026

12 November 2025 - 09:54 WIB

Kementerian-KP dan Bapeten Bersinergi Kerjasama Sertifikasi Bebas Cesium 137 untuk Udang

11 November 2025 - 17:13 WIB

Kepala Badan Mutu KKP, Ishartini (keempat dari kiri) dan Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi BAPETEN (Keempat dari kanan) melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Badan Mutu KKP dan BAPETEN dengan judul Pelaksanaan Pengendalian dan Pengawasan Jaminan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Terhadap Kontaminasi Zat Radioaktif di Jakarta (10/11).

Pelindo Perkuat Konektivitas Kawasan Timur Indonesia, Dorong Efisiensi dan Tekan Biaya Logistik Nasional

11 November 2025 - 10:46 WIB

Presiden Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 10 Tokoh Bangsa

11 November 2025 - 09:27 WIB

Trending di NASIONAL