JAKARTA, beritatrans.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Institut Leimena akan menggelar konferensi internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) pada 11-12 November 2025 di Jakarta. Kegiatan tersebut mengangkat tema ‘Education and Social Trust in Multifaith and Multicultural Societies’.
Sekjen Kemendikdasmen, Suharti berharap, kegiatan ini bisa menjadi momentum strategis untuk memperkuat literasi lintas budaya, serta sebagai fondasi pembentukan karakter yang menjunjung tinggi toleransi.

“Untuk penguatan pemahaman, literasi lintas budaya, dan agama. Fondasi untuk membentuk karakter yang menjunjung toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman,” ujar Suharti dalam pre-event konferensi pers di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memperluas kolaborasi internasional untuk pengembangan pendidikan multikultural. Dia menyampaikan, 10 negara dan lebih 200 peserta telah mengkonfirmasi akan hadir dalam kegiatan ini.
“Yang penting juga untuk jaringan kolaborasi internasional antara pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas agama, dan organisasi masyarakat sipil dalam mengembangkan pendidikan multi-kultural,” tuturnya.
Lebih lanjut, Suharti menyampaikan bahwa kegiatan ini juga bisa menjadi forum pertukaran mode pembelajar yang mendukung kohesi sosial untuk menumbuhkan sikap saling menghormati antar perbedaan.
“Jadi harapannya banyak peserta, banyak best practices banyak diskusi, dan akhirnya bisa menghasilkan pembelajaran yang semakin baik dalam menumbuhkan saling percaya antara umat beragama,” ucapnya.
Sebagai informasi, Konferensi Internasional LKLB akan menghadirkan sedikitnya 50 narasumber tingkat nasional. Mendikdasmen RI, Abdul Muti, akan hadir membuka acara secara resmi sekaligus menyampaikan sambutan kunci pada, Selasa (11/11/2025) pagi.
Selama dua hari, Konferensi Internasional LKLB akan disi enam panel utama dengan format hybrid dan sembilan sesi breakout.
Para undangan mencakup pejabat pemerintah dari Kementerian/lembaga baik dalam dan luar negeri, sejumlah duta besar negara sahabat, akademisi, pemimpin masyarakat sipil, serta para guru alumni pelatihan LKLB.**









