Wartatrans.com, MANADO – Memastikan keselamatan pelayaran menjelang puncak mobilitas Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel) uji petik kelaiklautan sembilan kapal penumpang di Pelabuhan Manado, Bitung dan Kupang.
Pemeriksaan ini dilakukan guna mengetahui seluruh armada dalam kondisi laiklaut, aman, dan siap melayani masyarakat.

Sebanyak enam kapal diperiksa di Pelabuhan Manado dan Bitung,
Tim Uji Petik dipimpin oleh Kasubdit Keselamatan Kapal Ditkapel Capt. Maltus Jackline Kapistrano dan memeriksa KM Barcelona Satu, KM Gregorius, dan KM Mercy Teratai. Ketiga kapal di pelabuhan Manado tersebut menjadi fokus pemeriksaan karena akan melayani rute-rute dengan potensi lonjakan penumpang tinggi saat libur Nataru.
Sedangkan di pelabuhan Bitung, Tim Uji Petik melaksanakan pemeriksaan terhadap KM Sangiang, KMP Ranaka dan KM Laksamana Muda Jhon Lie.
Ruang lingkup pemeriksaan meliputi kelengkapan dan keabsahan dokumen kapal dan awak kapal, peralatan keselamatan (life jacket, liferaft, APAR, dan lainnya), fasilitas keamanan kapal, kondisi konstruksi serta permesinan yang memengaruhi keselamatan pelayaran.
“Tim Ditkapel bersama AMSAT Internasional dan KSOP Kelas III Manado beserta KSOP Kelas I Bitung melaksanakan uji petik kelaiklautan kapal penumpang sesuai Instruksi Dirjen,” jelas Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Samsuddin.
KM Gregorius dan KM Mercy Teratai menurutnya, telah menjalani uji petik sebelumnya oleh KSOP Manado, sedangkan KM Barcelona Satu baru diuji hari ini oleh tim gabungan.
Untuk pelabuhan Bitung, KM Sangiang dan KM Laksamana Muda Jhon Lie telah dilaksanakan uji petik sebelumnya oleh KSOP Bitung.
Adapun pemeriksaan ini merupakan implementasi Instruksi Dirjen Perhubungan Laut Nomor IR-DJPL 4 Tahun 2025.
“Kami memverifikasi ulang tindak lanjut atas rekomendasi uji sebelumnya, sedangkan KM Barcelona Satu dilakukan pemeriksaan penuh untuk memastikan kapal benar-benar memenuhi standar laiklaut,” tegasnya.
Samsuddin menambahkan, pemeriksaan serupa akan dilakukan di 15 pelabuhan utama secara nasional sebagai bagian dari kesiapan angkutan laut Nataru 2025/2026.
Di Pelabuhan Kupang, pemeriksaan dilakukan pada KM Sabuk Nusantara 90, KM Cakalang II, dan KM Lakaan. Ketiga kapal tersebut merupakan armada yang melayani konektivitas wilayah Nusa Tenggara Timur dan menjadi moda utama masyarakat.
Uji petik dilaksanakan pada 13 November 2025, dipimpin Capt. Dicky Purnama, melibatkan Tim Ditkapel dan Marine Inspector KSOP Kelas III Kupang.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ketiga kapal secara umum laiklaut dan siap beroperasi.
“Namun terdapat beberapa temuan teknis yang harus segera ditindaklanjuti operator kapal,” ujar Samsudin.
Adapun pemeriksaan berfokus pada dokumen dan sertifikat keselamatan kapal, peralatan keselamatan dan permesinan, serta fasilitas keamanan lainnya untuk memastikan kapal siap beroperasi.
“Kami memastikan kapal-kapal penumpang di Kupang dalam kondisi benar-benar siap melayani masyarakat. Sesuai slogan ‘Zero Compromise for Safety’, tidak ada toleransi terhadap aspek keselamatan,” imbuhnya.
Melalui rangkaian uji petik ini, Kementerian Perhubungan menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh kapal penumpang yang melayani Nataru berada dalam kondisi terbaik.
Pemeriksaan dilakukan secara serentak mulai tanggal 1 s.d. 30 November 2025 di seluruh pelabuhan guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan menjaga standar keselamatan nasional. (omy)









