Menu

Mode Gelap
KAI Wisata Dukung Penyelenggaraan Lawang Sewu Short Film Festival 2025 Masuki Musim Penghujan, KCIC Pastikan Keselamatan Lewat Sensor Cuaca Real-Time di Jalur Whoosh Update Korban Banjir Aceh Tamiang: 52 Tewas dan Ratusan Ribu Kehilangan Rumah KPK Periksa Putra Gubernur Kalbar Terkait Kasus Korupsi Proyek Jalan di Mempawah KAI Daop 1 Jakarta Perketat Keselamatan Jalur KA Sepanjang 2025, Sterilisasi Aset hingga Tutup 40 Perlintasan Ilegal Puluhan Hektare Sawah di Cot Ara Bireun Rusak Parah, Petani Dipastikan Gagal Panen

Uncategorized

Puluhan Hektare Sawah di Cot Ara Bireun Rusak Parah, Petani Dipastikan Gagal Panen

badge-check


					Puluhan Hektare Sawah di Cot Ara Bireun Rusak Parah, Petani Dipastikan Gagal Panen Perbesar

Wartatrans.com, BIREUN  -– Puluhan hektare sawah milik warga Desa Cot Ara, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, berubah menjadi tumpukan lumpur tebal pasca banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada Rabu (26/11/2025). Padi yang sebelumnya tinggal menunggu masa panen kini rusak total, membuat seluruh petani di desa itu dipastikan gagal panen.

Kepala Desa Cot Ara, Herman, menyebutkan bahwa total luas sawah yang terdampak mencapai sekitar 53 hektare. “Sebagian besar padi yang rusak hanya tinggal menunggu tiga hari lagi untuk dipanen,” ujarnya.

Tidak hanya sawah, sejumlah tambak ikan dan udang warga juga ikut tertimbun lumpur dan mengalami kerusakan berat. Kondisi semakin memburuk setelah banjir surut, di mana tanaman padi tertutup lumpur dan sebagian lainnya membusuk, termasuk lahan padi di desa-desa sekitar.

Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Bireuen selama beberapa hari, menyebabkan Sungai Krueng Peusangan meluap dan menenggelamkan areal persawahan serta tambak dalam waktu lama.

“Kami kehilangan hasil panen yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan. Bukan hanya gagal panen, lahan juga rusak sehingga tidak bisa langsung ditanam lagi. Banyak petani harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memulihkannya,” kata Herman. Ia menambahkan warga juga masih berupaya memulihkan rumah dan infrastruktur desa yang turut terdampak.

Situasi diperparah dengan jebolnya tanggul Lawe Sawah akibat derasnya arus sungai, membuat lahan pertanian terancam tidak bisa digarap dalam waktu dekat.

Pihak desa berharap adanya intervensi cepat dari pemerintah daerah. “Kami sangat berharap pemerintah dapat membantu memperbaiki lahan sawah dan tambak, serta memberikan bantuan kepada petani yang mengalami kerugian. Panen ini adalah sumber penghidupan ratusan keluarga di sini,” tambah Herman.

Saat ini, warga menunggu pengiriman alat berat dari Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Pemerintah Aceh untuk membersihkan lahan yang terdampak.

Bencana ini kembali menjadi peringatan penting terkait mitigasi bencana, terutama pencegahan perambahan hutan di kawasan lindung, adat, maupun produksi yang rentan banjir dan longsor. Dengan langkah yang tepat, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir demi masa depan generasi mendatang.*** (Jasa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Update Korban Banjir Aceh Tamiang: 52 Tewas dan Ratusan Ribu Kehilangan Rumah

6 Desember 2025 - 09:32 WIB

KPK Periksa Putra Gubernur Kalbar Terkait Kasus Korupsi Proyek Jalan di Mempawah

6 Desember 2025 - 09:21 WIB

Galeri Darmin Adakan Diskusi “Siapa Aku?”

6 Desember 2025 - 02:42 WIB

BFLF Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Aceh Utara

6 Desember 2025 - 00:15 WIB

Lewat Car Distribution Management, IPCC Raih Empat Penghargaan Sekaligus dalam Bidang Branding & Marketing

5 Desember 2025 - 22:57 WIB

Trending di ANJUNGAN